Assalamu’alaikum!
Hi!
Aku Febby Alianti Putri! Sekarang memiliki kesukaan baru dengan kata-kata
SENJA. Senja? Apa gerangan aku memiliki kesukaan dengan kata itu. Ntahlah,
akupun juga tidak terlalu mencari refrensi mengenai hal itu. Senja itu waktu,
masa, kisah, cerita, kehidupan yang terjadi saat detik-detik terbenamnya
mentari. Bukankah seperti itu? Itu yang masih kuolah dalam pikiran aneh ini. Setiap
prosa yang kubuat, aku selalu memikirkan kata-kata senja. Apa keistimewaan kata itu sehingga selalu
menjadi pilihan didalam logikaku?
Senja
itu melambangkan waktu dimana matahari bermalu-malu untuk tenggelam. Masa
dimana kegelapan menunggu matahari yang malu untuk segera turun. Sehingga,
terjadilah perpaduan warna-warna jingga keemasan menyebar di langit yang
mengalami metamorfosa warna. Senja itu harapan. Harapan anak-anak kecil untuk
berhitung menunggu kegelapan hadir dan cahaya sirna. Senja itu Pemandangan
terindah yang diberikan oleh langit kepada pekerja-pekerja keras yang ada
dibawah tudungnya untuk beristirahat kembali. Senja itu unik. Keunikan
pertemuan matahari dengan kegelapan serta awan-awan bergerak mengelilingi
mereka, dengan sedikit angin sepoi memberi nuansa ketika kita melihat pertemuan
itu secara utuh di garis pantai hamparan laut bebas bersama bunyi derasan ombak
yang menggulung memberi instrumen cerita. Senja itu sketsa alam.
Goresan-goresan tipis yang meawarnai kehidupan sebelumnya untuk mengadu kepada
orang kepercayaannya yaitu KELUARGA, senjalah yang memberikan batasan waktu
itu. Senja itu latar terbaik sebagai curhatan antarmuka aku dan matahari. Senja
itu membiaskan warna oren kepada isi-isi alam menjadi warna yang relatif sama
dari kamera potret manusia menjadi warna gelap kelabu.
Itulah
senja. Emas langit penghias cakrawala!
Pikiran fiksi mencuri masuk ke
logikaku dan kulampiaskan ke sahabat setiaku INTERNET :v
0 komentar:
Posting Komentar