Minggu, 30 Maret 2014

SENJA

Edit Posted by with No comments


Assalamu’alaikum!
                Hi! Aku Febby Alianti Putri! Sekarang memiliki kesukaan baru dengan kata-kata SENJA. Senja? Apa gerangan aku memiliki kesukaan dengan kata itu. Ntahlah, akupun juga tidak terlalu mencari refrensi mengenai hal itu. Senja itu waktu, masa, kisah, cerita, kehidupan yang terjadi saat detik-detik terbenamnya mentari. Bukankah seperti itu? Itu yang masih kuolah dalam pikiran aneh ini. Setiap prosa yang kubuat, aku selalu memikirkan kata-kata senja.  Apa keistimewaan kata itu sehingga selalu menjadi pilihan didalam logikaku?
                Senja itu melambangkan waktu dimana matahari bermalu-malu untuk tenggelam. Masa dimana kegelapan menunggu matahari yang malu untuk segera turun. Sehingga, terjadilah perpaduan warna-warna jingga keemasan menyebar di langit yang mengalami metamorfosa warna. Senja itu harapan. Harapan anak-anak kecil untuk berhitung menunggu kegelapan hadir dan cahaya sirna. Senja itu Pemandangan terindah yang diberikan oleh langit kepada pekerja-pekerja keras yang ada dibawah tudungnya untuk beristirahat kembali. Senja itu unik. Keunikan pertemuan matahari dengan kegelapan serta awan-awan bergerak mengelilingi mereka, dengan sedikit angin sepoi memberi nuansa ketika kita melihat pertemuan itu secara utuh di garis pantai hamparan laut bebas bersama bunyi derasan ombak yang menggulung memberi instrumen cerita. Senja itu sketsa alam. Goresan-goresan tipis yang meawarnai kehidupan sebelumnya untuk mengadu kepada orang kepercayaannya yaitu KELUARGA, senjalah yang memberikan batasan waktu itu. Senja itu latar terbaik sebagai curhatan antarmuka aku dan matahari. Senja itu membiaskan warna oren kepada isi-isi alam menjadi warna yang relatif sama dari kamera potret manusia menjadi warna gelap kelabu.
                Itulah senja. Emas langit penghias cakrawala!
Pikiran fiksi mencuri masuk ke logikaku dan kulampiaskan ke sahabat setiaku INTERNET :v

0 komentar:

Posting Komentar