Jumat, 04 Juli 2014

Cerita Malam

Edit Posted by with No comments


Cerita Malam

“Tubuh hina bertekuk di dingin malam. Menusuk qqolbu ke sasaran. Banyaknya do’a kupanjatkan pada sang kuasa pengatur semua jalan”

                Detakan jam bergema menyatu dengan suara jangkrik disudut kamar. Tubuhku terpanggil menerima sahutan dinginnya angin malam. Keheningan menguasai disegala penjuru. Bersahut-sahut kepastian cicak yang saban dibalkon.
                Membasuh air suci dengan tertib, perlahan-lahan menyejukkan pikiranku yang saat ini direndung masalah. Hiasan do’a diawal dan akhir menambah sanubari lenturan ucapan untuknya zat penguasa jiwa.
                Sajadah yang kubentang tepat manusia hina berlumuran dosa, sedang mencurahkan isi hatinya kepada sang pencipta. Dengan izin penghantar malaikat-malaikat arsy akan mengabulkannya.
                Penjahat terkutuk sedang tidur, jangan bangunkan mereka ..
                Aku tak mau pertemuan khusykku dijajah olehnya ..
                AKu lupa alkan dinginnya malam yang menusuk ke palung. Walau dibawa ke gunung tertinggipun, aku tetap lupa akan suasana itu.
                Kisah malam sunyi. Antara aku dan sepi ditemani dingin menjadi penjinak diri. AKu hina dihadapan sang pemberi.

“Jalanku telah digotong dengan kepastian dibelenggu waktu. Bisakah kau yakinkan pada diriku bahwa jalan itu selalu ada?”
Penuh harap
Febbyalp
3 juli 2014

0 komentar:

Posting Komentar