Minggu, 25 Mei 2014

Sepenggal Kisah Baru

Edit Posted by with No comments
Febbyalp - Ini menjadi sebuah awal dari pemikiran.
Mengabadikan sebuah momen itu hal yang paling saya sukai. Mengabadikan dalam banyak hal. Mulai dari, Memotret, merekam, menulis, mengindera, merasakan, menikmati, dan satu hal lagi mengigat. Dengan cara apapun agar momen itu menjadi suatu identitas saya.
Mengambil sepenggal tujuan. Bukan sepenggal, namun satu kalimat dari atas. Tentang Menulis.
Menulis Salah satu caraku untuk mengabadikan sebuah momen.
Tentang banyaknya kisah bercerita. Tak ada hal lain untuk mengetahuinya dengan membaca. Aksara yang dibangun. Dan kata kerja aksara itu caranya. #Sangat sulit dimaknai
Tipeku sangat sederhana - Mjk
Melewati sesuatu yang baru. hanya ada 2 gerakan kepala.
  • Kepala tegak disertai dengan menoleh kanan & kiri untuk mencari tujuan jalan.
  • Hanya sekadar menundukkan kepala berharap mendapati ilham sampai ke tujuan jalan.
Memekik pelan tentang arti dari kesederhanaan?
#akan saya kaitkan
cara orang berbeda, sikap orang berbeda, pandangan orang berbeda, pikiran orang berbeda, tanggapan orang berbeda. Ada salah jika saya membuatnya 'Orang Berbeda-beda' ? #BorosKata
Segenap kepribadian telah ditanamkan sejak zaman azazi. Tinggal dibentuk sedemikian rupa agar terlihat seperti guci berkilauan emas diatas museum sebuah rumah. Semua pembedaan ada padanya.
Kepenulisannya, aku yang makanai sendiri
Aku dengan menulis. itu lembaran kertas paradigma.
Pernah suatu ketika, pertanyaan ini tiba di isi tudungku yang padahal aku sendiri yang merangkainya. "Apa yang kau harapkan dari sebuah tulisan? Lihatlah mereka disana, tulisannya sangat bagus darimu. Mereka memang sudah memiliki bakat. Tidak sepertimu! Berharap keras agar menyukai tulisan. Dan lihatlah sekarang, tiada manfaat yang kau buat dari arti sebuah tulisan. Hanya rangkaian abstrak dan itupun dirimu sendiri yang bisa memaknai. Tidak ada bakat sama sekali!!"
Mengapa kau ada? Apa yang membuatmu berada? Dimanakah kau berada? Bagaimana kau dengan yang ada? Kapan kau ada? Siapa yang ada? #5W+1H
Ini kisah ada! Aku memang tidak memiliki bakat. Bakatku hanya untuk berhitung. Ada tidaknya bakat, tak berpotensi penuh pada tulisanku. Menulis itu adalah keahlian. Bukan bakat.
Keahlianku pada tulisan sangat jauh...
"Pernahkah kau bertanya pada seekor elang, bagaimana ia memangsa ular?? Ia memangsa ular dengan menerkam. Lalu mencengkram dengan kedua kakinya. Dan dibawanya ular terbang ke sarangnya"
Apakah cara pemangsaan elang itu dapat dikatakan bakat? Bagaimana dengan binatang lain yang sama-sama memangsa ular? Apakah itu bakat mereka? Jika iya,Seekor anak elang mengapa tak ikut memangsa? Padahal dia juga seekor elang? dia juga butuh daging untuk kelangsungan hidupnya. Jadi, apakah itu termasuk bakat?
Bukan!(Bakat adalah kemampuan yang berupa potensi khusus).
Itu adalah keahlian yang diberikan tuhan kepada seekor elang, serta binatang lain yang sama-sama memangsa ular.
tentang anak elang, Dia sama sepertiku. Melalui pembelajaran serta pengaplikasian orang tuanyalah dia dapat memagsa ular buruannya. Dengan masa-masa yang dilaluinya, terus terjadi proses cara pemangsaan ular oleh anak elang itu dengan cukup sempurna.
Aku, memiliki keahlian dalam menulis. Menulis sesukaku,seadanya, seabstraknya. Melalui tahap pembelajaran aku dapat menulis dengan sempurna, seperti para  penulis ternama.
jadi, menulis itu bukan bakat. Melainkan keahlian.
Aku memang setiap detik merenung. Betapa jeleknya tulisanku!
Namun, lain waktu. renunganku dijawab. AKu hanya seekor anak elang yang masih belajar..
Tiba saatnya ..
Tujuanku menulis sesuka hati adalah meghibur diri dan mengabadikan momen. Tak pernah terpikir olehku menjadi seorang penulis ternama, yang karyanya dikenal oleh semua orang.
Aku mecoba merangkai huruf-huruf menjadi sebuah cerita utuh. Aku sadar, tulisanku sangat jauh dari kesempurnaan.Semakin banyak kau menulis, semakin tinggi kedekatanmu pada kesempurnaan
Intinya, apa yang kau sukai. Cobalah lakukan berulang kali. Takkan ada seorang anak yang gemar jalan kaki, namun dia  terus-menerus masuk pada lobang yang sama. Pasti, dia telah mengetahui dimana letak lobang itu. Itu karena dia sangat gemar berjalan dan berulang kali berjalan.
Ini sepenggal kisah baru tentang paradigma :)