Senin, 22 Desember 2014

Untukmu dalam ramai

Edit Posted by with No comments
Untukmu dalam ramai, Kata ini untukmu. Rangkaian cerita yang tertata untuk kiasan pengaduan yang kuserahkan padamu. Mengapa padamu? Iya, Aku telah meganggapmu sebagai sahabat. Karena itu aku percaya padamu untuk memegang sebuah rahasia.untukku. Terkadang aku tidak peduli pada hati. Dia memaksaku untuk menyukaimu. Namun aku cepat menyadarkan, menyukaimu adalah hal yang terlalu berlebihan. BOHONG!!! Yaa! aku menyukaimu. Hingga sekarang?!. Atau mungkin aku mengadu padamu karena aku menganggap kau sebagai orang yang kusuka? bukan sebagai sahabat? ini rumit. Egois. Itu aku.

Selasa, 28 Oktober 2014

Kini

Edit Posted by with No comments
Peristiwa itu diawali dengan suara wanita yang sangat tedengar serius, tegas dan berwibawa. Sedikit mendayu tetapi tak mencolok. Lebih mendekati ke tingkat desis rendah namun tak hingga. Ia menyalakan suara dan tanpa satu orangpun menganggu bertahan pada suasana hanyut itu. Aku yang dibelakang, tak turut menjadi setan berhati kejam yang mengaggu mereka seenak saja.
                Ketika waktu dengan evolusi bergulir, ketenangan itu mulai terusik. Diskrepansi suasana pada sebelumnya, membuat aku terheran-heran dengan apa yang terjadi kini. Apakah akibat bendera yang terus-menerus menari di singgasana? Atau angin yang berlalu tanpa permisi untuk lewat? Ataukah seorang yang gagah pekasa berdiri sendiri sebagai senjata pengawal dari ribuan rakyat yag tertindih mati akan kelaparan, ia berdiri sebagai sang sigap siaga tatkala menaruh lelah pada waktu sekejap? Aku meragukan pertanyaan ini.
                Tatkala sang Pembina yang dikatakan sebagai seorang nomor satu dalam upacara formal, dapat merisaukan ribuan rakyat muda bahkan tua dalam jangkauan kecil. Betapa gelisahnya mereka ketika kata-kata yang keuar dari sang Pembina tiada berhenti, tanpa jeda atau bahkan tanpa nada yang memungkinkan untuk sedikit lebih enak di dengar.
                Dengan pemahaman yang sempit. Itu bukan amanat, melainkan pidato. Dapat berdampak buruk bagi pendengar maupun pembicara. Bisa saja pembicara mendapat celaan dari pendengar yang tak tahan akan peistiwa itu. Dan suara pembicara juga akan habis dengan buih buih gelembung menjerit meminta berhenti
Sekarang, perlu adanya kesadaran untuk berbuat sesuatu. Meski itu tindakan benar, namun jika over, itu tidak benar lagi. Malah melenceng dari kebenaran.
Kini, saya hanya bisa bertanya. Siapa yang salah?

Febbyalp
27 oktober 2014

Minggu, 26 Oktober 2014

Kepada Pecinta Emosi

Edit Posted by with No comments
“Jangan percaya kepada mereka yangmengatakan ‘Aku mencintaimu’ kepada dirimu tanpa ada dasar  ia mengatakan itu”
MOTIVASIterbesar di dalam kehidupan yang bersendikan pada kasih sayang dan penghormatanadalah sebuah cinta. Tidak harta, tidak pacar, tidak mereka, tidak keberanian,tidak ketakutan ataupun keindahan. Kecintaan kita kepada sesuatu itu, selayaklahan luas yang tersedia dan siap dibangun sebuah perkotaan megah yang dapatmenghidupkan segalanya.
`               Segala sesuatu yang kita lakukan,adalah segala sesuatu yang kita cintai. Benar bukan? Bagaimana kita melakukansesuatu yang tidak kita cintai? Kemungkinan itu akan berakhir dengan kegagalan,kesialan atau bahkan musibah. Tetapi bagaimana jika kita memeberikannya sedikitcinta? Alangkah manis hasil yang kita peroleh dari apa yang kita lakukantersebut. Jadi, cobalah berbagi cinta dengan sesuatu yang dapat menjadikan kitahidup, maju dan berani. Tak ada salahnya cinta dibagi-bagi kok. Kata cintabukan hanya untuk seseorang yang kita anggap special atau bahkan lawan jenisyang kita sukai. Ia milik segalanya. Segala bentuk apapun, ia berhak mendapatcinta.
                Jadi, bagaimana kita menanggapiseseorang yang mencintai lawan jenisnya? Dan ia benar-benar  mencintai lawan jenis itu. Hingga ia tidakingin berbagi rasa cinta itu kepada apapun. Karena kataya itu merupakan cintasejatinya.
                Ayo kita ucapkan Alhamdulillahkepada Allah Swt, karena telah memberikan kita nikmat berupa hati yang masihterlindungi dan pikiran yang masih dipandang waras. Allah Swt yang mahapencipta, telah memberikan bathin hati kepada manusia, yang menuntun manusiauntuk hidup lebih taat dan terus berintropeksi. Di dalam hati, allah telahmembaginya menjadi dua bagian. Yang pertama, yaitu Emosi dan yang kedua adalahSuara hati. Nah, Apakah teman-teman pernah mendengar ini sebelumnya? Jika iya,mungkin teman-teman telah mengerti apa yang saya katakan di bawah judul tadi.
Emosi dan suara hati merupakan bagian darihati manusia. Kedua bagian ini, telah diciptakan allah dengan  peran yang berbeda. Bagaimana cara membedakanmereka? Di dalam sebuah bacaan yang telah saya baca, suara hati terdapat didalam lingkaran God Spot, seperti inti atom. Sedangkan emosi layaknya pancarangelombang elektromagnetik dalam struktur atom ilmu kimia. Sebuah emosi adalahsebuah perasaan yang berlandaskan keinginan atau nafsu dan menginginkanperasaan itu akan cepat terselsaikan dan terpenuhi. Sedangkan suara hati ituadalah perasaan yang berlandaskan kepada Allah Swt, sebuah keinginan karena Allah.Ia tidak menginginkan keinginan itu terselesaikan, karena ia tah,  semua itu Allah yang mengatur.
Dari penjelasan  diatas, kita menangkap bahwa seseorang yangmencintai lawan jenisnya itu merupakan emosi hati. Dan biasanya perasaan yangditimbulkan dalam emosi hati itu tidak berlangsung lama. Maka dari itu, realitayang tampak oleh kita sekarang, banyaknya pasangan suami-istri yang cerai hanyakarena perselisihan kecil. Itu terjadi kenapa? Karena mereka mencintai lawanjenisnya itu secara fisik atau kecerdasan, bukan karena keimanan lawan jenisnyakepada Allah Swt. Cinta karena allah Swt itu merupakan Suara hati. Dan suarahati adalah suara dari lubuk terdalam dan itu adalah sebuah kebenaran. Danbiasanya orang yang memiliki cinta dari suara hati, ia akan mengatakan kepadalawan jenisnya “Aku mencintaimu karena Allah”.
                Jadi,jika ada yang berkata kepadamu “Aku mencintamu”. Tolaklah dia, karena dia tidakmencintaimu karena Allah Swt. Sesungguhnya, Allah memberikan kita rasa cintakepada lawan jenis, itu allah sedang menguji, seberapa besar cinta kitakepadanya. Dan sampai kapan cinta kita itu bertahan kepadanya. Cinta itu akandatang tepat waktu. Allah tidak pernah memberikan sesuatu yang terburuk kepadahambanya sendiri. Karena itu berimanlah dan percaya sepenuhnya kepadaNya.Karena dia yang membuat bumi berputar, sehingga waktu dapat berubah dan takdirdapat terjadi.
                 Kepada pecinta emosi, jangan terlalumelarutkan perasaanmu padanya. Cobalah luangkan suara hati untuk berpendapat.Apa yang layak kau cintai, dan apa yang tidak. Jangan lampiaskan keinginanmu seutuhnyasaja. Belum tentu keinginanmu itu, akan berdampak baik bagimu untuk kedepan.






UHIBBU ILALLAH (AkuCinta Kepada Allah)
Febby Alianti putri
26 oktober 2014

Jumat, 24 Oktober 2014

Kepada Pecinta Emosi

Edit Posted by with No comments

Luangkanlah suara hati
Untuk berpendapat,
Jangan rakus akan perasaan
Perasaan juga milik temanmu yang setara
Kau tidak memberikan cinta, namun keinginan
Memuaskan keinginanmu adalah sebuah emosi
Yang terpendam--

#Senja Merunduk Pada Kuasa
Aku Pada Laut

Jumat, 17 Oktober 2014

Ada apa dgn hari ini?

Edit Posted by with No comments

Andai engkau tau waktuku ...
Kesialan yg tak pernah kuduga berdalih menimpaku kala ini. Ini tak awpwrti yg kubayangkan sebelumnya ..
Yab memang hal yg wajar itu bukan kesempurnaan. Intinya, aku sedang menangis saat ini ...

Kamis, 10 Juli 2014

Andai Waktu Kehilangan Arah

Edit Posted by with No comments



Andai waktu kehilangan arah

“Adakah waktu yang ingin kau ulang dalam hidupmu? Jika iya, kau bisa melakukannya saat ini”

Lihat langit itu! Lihatlah, betapa agungnya dia menampakkan tirai birunya itu dengan bumbu-bumbu nebula putih di lapisan epidermisnya. Aku ingin sekali menghampirinya, untuk sekali saja. Jika waktu dapat berbaik hati dan tidak kejam seperti yang mereka duga, kuanggap itu sungguh luar biasa. Yang kudapatkan melebihi gua intan di tengah keramaian, yang seakan aku menjadi orang paling beruntung di atas tanah yang kupijak ini. Dan lebih perihnya hingga menyangkal hati, mengandaikan suatu keadaan yang mustahil.
                Bergulirnya waktu-waktu, membuat semua menjadi berubah. Dan lebih egoisnya, setiap perubahan itu takkan mampu menjadi sedia kala jika bermasalah dengan waktu. Lihat saja langit yang baru saja aku pandangi, dia sudah membuka tirai birunya itu lalu beranjak pergi tanpa belas kasihan. Dan kini, hanya terlihat kekosongan bola dan para bintang yang masih tetap bernaung untuk menerangi bumi  dengan amal menemani bulan yang sendiri.
                Kata orang, bahkan semua orang. Bahwa waktu takkan mungkin bisa kembali. Tetapi itu bukan padaku. Bukan pada seorang aku yang masih memegang prinsip. Filosofis tentang kejayaan bulan yang bisa menutupi matahari, itu sebuah tanda. Lalu menujum kegelapan bumi yang makro sekali. Ada yang tau filosofis itu? Ya, aku telah  mengungkapkannya disini. Bersama ketidakpercayaan sanubariku yang dapat memikirkan sejauh ini aku bernalar.
                Gerhana matahari total, itu adalah fenomena alam yang luar biasa. Jika itu terjadi, maka waktu akan kehilangan arah. Dia lupa akan dimana dia berposisi, dimana tujuannya akan berhenti, dan dimana dia akan melaju untuk pergi. Dengan beberapa detik dia dapat mengalahi matahari, dia akan menjadi sedia kala. Bahkan, akan ada penyelamatan terjadi.
                Semua terfokus dengan langit hitam tanpa bintang dan bulan yang benderang, hanya mengandalkan lampu Thomas disudut-sudut pinggiran, aku melihat masa-masa lampau yang berlakon. Dan kenyataan segera dimulai …

“Dia memang ada. Kegelapan yang menjadi keputus asaanku meraih mimpi. Yang orang bilang itu luar biasa, namun bagiku itu keterpurukan”

Febbyalp
10 July 2014

Selasa, 08 Juli 2014

Cermin (Cerita Mini)

Edit Posted by with No comments


Menunggu Serinai Sunyi

“Aku harus menunggunya. Serinai nyaring penutup waktu kejaman nafsu”

Aku masih termangu menerawang pikiran akan gerak-gerik segelas cairan bening, yang berada di hadapanku saat ini. Sembari membuat gendang musik sederhana mengetuk 2 jari, yang tak lain adalah si manis dan si tengah yang seakan-akan memperbesar volume detakan jam dinding rumahku.
Sesekali kuperbaiki cara duduk manisku,
Kebosanan telah merenggut waktuku selalu. Tinggal sendirian di rumah kos yang sepi tanpa seorang teman, membuat hatiku terus menerus merasa sunyi dan hampa. Sepatah kata pun tak pernah kulontarkan saat aku berada di rumah kecil ini, yang hanya bisa menampung ruang kamar serta ruang mandiku saja.
Wajahku tak pernah berbeda dengan hari-hari lampau. Penuh surut dan terjal bila diserupakan dengan jalanan sepi.
Masih seperti biasa, menunggu batasan waktu yang selalu dinantikan, menambah kekosongan pada jam-jamku yang semakin larut termakan nafas.
Aku mengambil langkah membaca al-qur’an untuk menunggu serinai pembatas dikala fajar masih terlelap tidur. Ini keputusan akhirku.
Kejadian sahur yang cukup membosankan, namun harus tetap aku nikmati. Menunggu kedatangan suara serinai itu, seakan memukul tong besi tanpa isi, yang nyaring bunyi. Sepi…

Kilas Indonesia

Edit Posted by with No comments


Tema : Indonesia

oleh : falp

Sekat menyekat bersuara
Beriak semangat, mencurah pikiran
Bersatu langkah, tancapkan asa
Teriak merdeka untuk sekali saja

Mencuat segala asa
Melebur menjadi sebuah bahasa
Gelombang teriakan berpadu rata
Semangat berkobar seperti takkan sirna

Sebongkah tanahpun kita gotong bersama
Kebun semutpun kita hiasi seraya
Awan cirrus kita bagi rata
Holopis kuntul baris, Soekarno berkata

Matahari telah menjadi saksinya
Turut cangkul, belati keris selalu bersua

Itu dulu, Kini,

Pemisah juang waktu
Mengubah semua prisegala
Asamu asaku
Hidupmu hidupku
Seakan-akan tak tahu menahu

Merdekakah kita?

Penguasa asing merajalela
Tanah hijau menjadi istana raja
Raja berkumis  pemuja dewa
Perut buncit dasi segitiga
Individualistik prioritas utama

Negara yang diagungkan akan megabiodiversitas
Akan nusantara, akan khatulistiwa, Akan maritim
Sekarang sudah terasa asing di kuping
Predikat emas mengalahi zaman
Dengan Julukan harapan,, tak berkesan

Masih layakkah kita teriak merdeka?