‘Negeri
para bedebah’ itulah sebutan rakyat indonesia kepada tanah airnya sendiri.
Dimana sebutan tanah surga itu? Julukan nenek moyang kita dahulu terhadap Tanah
air beta ini. Adakah tanah surga itu terdengar kembali? Lalu, bagaimana dengan
jamrud khatulistiwa, balinesia, Nyiur, Maritim, Nusantara, Seribu Pulau, dan
banyak lagi julukan Indonesia yang tidak lepas tentang kekayaan sumber daya
alamanya yang melimpah, daratannya yang membentang, lautannya yang luas serta
penduduknya yang ramah.
Tetapi,
Mengapa rakyat Indonesia masih mengeluh? Padahal, megabiodiversitasnya begitu
kaya. Banyak yang bilang mereka tidak sejahtera, mereka banyak yang
pengangguran dan bahkan semua masalah ekonomi makro banyak terjadi di
Indonesia. Apa sebab? Ada apa dengan Indonesia?
Kesimpulannya,
Indonesia sedang dijajah saat ini. Mengapa demikian? Lihat saja pada sektor
perekonomian Indonesia yang merupakan tonggak kesejahteraan rakyat, Semua telah
dikuasai oleh negara asing. Dan bahkan telah dikatakan oleh Rektor Universitas
Gajah Mada bahwa 80 % aset nasional dikuasai oleh asing. Apakah itu tidak
termasuk penjajahan? Menurut saya iya, tetapi secara tidak langsung.
Tanpa
disadari oleh pemerintah, tetapi dirasakan oleh rakyat Indonesia. Penjajahan
terulang kembali. Petama, Banyaknya perusahaan asing yang mendirikan usahanya
di Indonesia. Ini memang memberikan keuntungan pajak kepada Indonesia. Tetapi, perusahaan
yang memakai SDM Indonesia dalam Industrinya, itu telah mengarah ke ekploitasi
sumber daya alam di indonesia oleh bangsa asing. Seperti, PT Freeport yang ada
di Papua. Yang memakai pertamabangan emas milik Indonesia. Malahan
Perusahaan-Perusahaan asing di indonesia lebih diunggulkan daripada perusahaan milik
indonesia itu sendiri.
Kedua,
orang asing kini memiliki daya tarik untuk mempelajari bahasa Indonesia. Apa yang menjadi daya tarik orang asing
tersebut? Itu tidak lain hanya ingin berkomunikasi dengan fasih bersama
penduduk indonesia. Indonesia jangan merasa bangga terlebih dahulu. Masih
ingatkah kita kejadian 70 tahun yang lalu? Saat jepang mulai mendarat di
Indonesia dan ramah terhadap masyarakat Indonesia? Memang ini sangat jauh
keterkaitannya terhadap daya tarik tersebut. Namun, kita harus tetap waspada.
Banyak orang asing yang ingin menanam saham di tanah indonesia. Karna itu,
mereka harus belajar bahasa Indonesia dengan fasih untuk bekerja sama.
Ketiga,
Asimilasi budaya timur ke barat. Ini telah nyata terjadi di kalangan penduduk Indonesia.
Mulai dari pakaian hingga pola pikir penduduk Indonesia yang bersifat
Individualistik dan mengarah ke liberalisme untuk hidup bebas tanpa
memperdulikan orang lain. Kemanakah rasa kebersamaan dan gotong royong itu?
Yang dahulu dibanggakan di Indonesia. Dan Lama-kelamaan itu mulai memudar.
Keempat,
sistem pendidikan Indonesia di setiap tingkat satuan lebih mengunggulkan bahasa
Asing ketimbang bahasa Indonesia. Mulai dari pencarian siswa-siswa unggul
hingga pemberian bea-siswa ke sejumlah siswa terpilih. Itu tidak lepas dari tes
akademik bahasa Inggris. Mengapa tidak bahasa indonesia? Ini telah berakibat
nyata ke sejumlah siswa. Sebab, beberapa siswa tidak memperdulikan nilai Bahasa
Indonesia, karna masa depan mereka ditentukan oleh bahasa Inggris salah
satunya. Pada tahun 2012 UN SMA kemarin, Menteri Pendidikan mengumumkan, bahwa nilai
mata UN paling rendah yaitu pelajaran bahasa Indonesia. Nah, apakah itu tidak
cukup bukti. Penanaman nilai luhur bangsa Indonesia itu tercantum didalam
bahasa Indonesia. Karna bahasa merupakan perlambangan bunyi yang menunjukkan
karakter anak bangsa. Tidak salah jika bahasa Inggris masuk kedalam pemilihan
siswa unggulan. Namun selayaknya, bahasa Indonesia diutamakan. Ini negara
Indonesia yang menjunjung bahasa persatuan. Bukan negara indonesia yang
menjunjung bahasa asing.
Keempat
keterangan tersebut telah menunjukkan dominannya aspek asing dalam Indonesia.
Dari perekonomian, kebudayaan, hingga pendidikan indonesia yang tidak lepas
dari pengaruh asing. Sebagai anak bangsa, kita harus bisa memfilter aspek
tersebut. Jangan sampai, generasi berikutnya tidak mengenal karakter bangsa
Indonesianya sendiri karna telah bercampur dengan karakter asing yang dominan.
Artikel argumentasi biasa, tidak begitu Wow. Karna pola pikir yang cukup kaku :)
Terima kasih antum telah mebaca
Salam anak bangsa! Ayo kita kritis dalam berpikir!
jangan sampai penjajahan sesungguhnya akan terjadi!
Think Again~
0 komentar:
Posting Komentar