Jumat, 04 Juli 2014

Untukmu bla’s prince

Edit Posted by with No comments



Untukmu bla’s prince


“Tak pernah terpikir olehku untuk sedikitpun mengukir kenangan sebait tulisan untukmu, tuan bla bla. Namun, waktu kini membujukku untuk sekadar menulis bagiannya saja. Baiklah, aku turuti itu.”
                Hei, apa kabar?
                3 kata yang menurutku sudah basi dalam masalah pertemuan. Tapi apalagi yang akan kulontarkan untuk mengawali sebuah pertemuan dibawah pohon ceri di tanah rumah tak berpenghuni?
                Aku kaku, diam, bisu, abstrak menjadi boludalam adonan sebuah oven. Membara pinky-pinky merona wajah ketika terbesit mata ini melihat pancaran sinar bayanganmu.
                Sangat payah,
                Dengan bayangan saja aku bercerita! Lebih berarti! Aku bisa menatur alur, mengulang kata-kata, mengubah semuanya
                Hanya saja, kita memang tidak pernah bisa mendahului waktu dalam lomba lari. Itu sudah bagian dari takdir. Aku hanya bisa menggigit jari dan berteriak TIDAAAAAAKK!! . Saat aku terbangun dari mimpi 

#Prosa singkat #Sangat bermakna #Tetapi abstrak #Sekadar menulis
Nb: ‘Bla’ adalah paradigma diri sendiri, bukan persoalan cinta, tetapi jati diri.

 Febbyalp
4 juli 2014

0 komentar:

Posting Komentar