GADIS MALANG
Pada batu kubentang aksara ini
Sayat demi sayat ku goreskan cerita
Rumit.
Menajamkan pahit dalam luka
Terngiang olehku sesak yang membekas
Tentang retorika dulu
Kau merayu?
Tidak, bukan cukup itu saja
Kau bawa hatiku menuju laksamana
singgah yang indah
Lalu, tuan nan adika, Apa yang kau
lakukan kemudian?
Kau turun lebih dulu, tak membawaku
kembali
Sigkur sungai ku lewati sendiri
Jika ku undar lebih lama,
Segenap dari mereka
Menatap nanar
Untuk menyuruhku pergi lebih segera
Semburat
bicaramu begitu manis
Hingga
aku harus teritas dari kota kelahiranku sendiri
Siapa kini ?Siapa?
Aku terhina
Tabarukku
tlah hilang
Karena
bangirmu yang kusesalkan
Ah sudahlah, kau anggap remeh hal ini
Kini, aku melaung pada seisi bumi
Cukup aku yang rasakan
Goresan perih oleh bujang tak berbudi
Tak ada yang patut disesalkan
Lawa tlah dipasang sejak dulu
Hanya aku yang terlalu melewati
semestinya
Menuruti nafsu yang kejam
Tak menahu tentang masa depan
Wahai gadis belia, serumpunku
Turutilah kaidah agamamu,
Taatilah kata ibu bapakmu
Dan kritisi pola pikirmu
Tak
banyak harapan dalam benak gadis malang ini,
Ku
hanya menegur,
Menyadarkan
seluruh insan mutiara
Untuk
tetap bersinar sepanjang masa
FebbyALP
21 April 2015
0 komentar:
Posting Komentar