Rabu, 11 Januari 2017

BELAJAR DARI ES POKAT KOCOK, MINUMAN FENOMENAL DI PEKANBARU

Edit Posted by with No comments

Siapa sih warga Pekanbaru yang gak kenal dengan minuman ini? Hampir di setiap pinggir jalan spanduk minuman ini selalu muncul bergandengan dengan jargonnya yang amat menarik.


Alpokat, sebagai bahan utama dari minuman ini, memiliki banyak khasiat yang tidak diragukan lagi oleh banyak khalayak. Baik itu di dunia kesehatan maupun kecantikan, buah ini sudah teriindaksi sebagai buah multi nutrisi.  Nah, apalagi wanita-wanita yang sedang menjalankan program ‘diet, pasti buah ini sudah menjadi teman mereka sehari-hari. Buah yang kaya serat, lemak, kalium serta vitamin lainnya yang berkhasiat banget buat tubuh. 

Nah, sebanarnya saya tidak tau kapan minuman ini mulai berkembang dan tidak mencemaskan kapan berkahirnya. Karena acap sekali kita jumpai suatu yang fenomenal itu tidak diketahui awal mulanya dan pasti akan berakhir di suatu waktu. Bukan berarti mendefensifkan nilai ide dari minuman ini. Hingga saat ini saya masih kagum dengan pencetus minuman ini karena dapat meniagakan produk yang sederhana namun mendapat respon yang luar biasa dari masyarakat banyak. Tetapi melihat pengalaman-pengalaman sebelumnya, hal-hal yang booming itu tidak selamanya bertahan  dan cepat tergantikan dengan hal baru yang lebih menarik. Tapi hal ini tidak perlu di bahas. *Coret.

Selain selera manusia yang dinamis, tentu juga memiliki selera statis yang menjadi cirri khas dari individu tersebut. Bagi individu yang mencap dirinya sebagai ‘pencinta Alpokat’, So, sudah pasti dia sering menikmati minuman ini dan mungkin sudah memiliki pelanggan di suatu toko yang menjadi kesukaannya. Banyak hal yang kemungkinan terjadi jika membahas para pencinta alpokat saat  alpokat menjadi trend di masyarakat.

‘Es Pokat Kocok’ sendiri telah menegur saya untuk terus melakukan perubahan. Karena perkembangan zaman yang modern, pemikiran  kita juga harus semakin keren. Dari pemikiranlah yang membuat kita berubah dan semakin dinamis. Dan pemikiran itu dibuahkan dari sebuah ide yang kita peroleh. Balik ke ‘es pokat kocok’ tadi, ide itu hanya sederhana. Tidak membutuhkan  pendalaman atau mediasi tertentu. Ia bersifat impulsif dan berefek bagi diri kita mapun orang lain.

Dari minuman trend ini, saya merangkum beberapa poin yang saya peroleh:

1. Sederhana itu berharga

“Apa yang sedikit tetapi mencukupi lebih baik daripada  banyak tetapi melalaikan” (HR. Abu Dawud). Hadist ini menunjukkan kita tentang kesederhanaan itu lebih baik.

Pembuatan ‘Es pokat kocok’ itu biasa. Tidak membutuhkan waktu yang lama dalam penyajiannya. Bahkan bahan utamanya dihancurkan tidak menggunakan blender seperti minuman lainnya. Melainkan dihancurkan dengan sendok secara mekanis sesuai selera pelanggan. Kemudian di beri air gula dan gula merah lalu ditutupi dengan  parutan es batu dan dihiasi dengan susu kental manis di atasnya. Dan Es pokat kocok siap disajikan. Sederhana bukan? Tetapi memilki nilai jual yang tinggi. Di kota saya sendiri, di Pekanbaru. Harga per gelas Rp 10.000,-. Lumayan tinggi sih untuk harga segelas minuman, heheh. Tapi tidak masalah jika kenikmatan yang diperoleh sesuai dengan nilai jualnya.

Ide sederhana ini memang patut diacungi jempol untuk kreativitasnya. Dari namanya saja sudah bikin penasaran. ‘Kocok’, memang diksi yang bagus sekali. Lihatlah! Betapa sederhananya minuman ini untuk bisa menjadi fenomenal. Tidak membutuhkan aksen-aksen barat yang dibubuhi dalam namanya. Hanya ‘Es Pokat Kocok’, tetap tidak menghilangkan kenikmatan segarnya tanpa memakai nama-nama barat. Heheh

2. Jadikan diri  selalu bermanfaat untuk orang lain.

“Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain”

Sebenarnya hal ini diabdikan untuk saya sendiri. Karena minuman ini saya diberi kesempatan oleh Allah untuk merasakan kenikmatan buah Alpokat. Jujur, awalnya saya sangat tidak suka buah Alpokat dikarenakan buahnya yang kenyal dan rasanya yang tidak sesuai di lidah saya. Tetapi karena rasa penasaran dan juga menjadi minuman yang trend di masa kini. Rugi dong kalau tidak mencobanya sekali. Heheh. Akhirnya saya beranikan diri untuk mencoba dan alhasil saya ketagihan dengan buah ini. Hahah,
Bukankah minuman ini memberikan manfaat untuk saya sendiri? Yap, betul. Karena dirinya (waduh,baper) saya dapat memperoleh kandungan nutrisi-nutrisinya. Padahal dulu orang tua saya sudah mengiming-imingkan nutrisi buah ini untuk saya mau memakannya. Tetapi saya tidak tertarik sama sekali. 


So, jadikan diri kita selalu bermanfaat buat orang lain. Mulailah dari hal-hal kecil. Kata ‘Bermanfaat’ disini bukan berarti kamu harus menciptakan sesuatu atau menghasilkan karya sehingga kamu dapat bermanfaat. Tidak! Itu salah besar. Seribu rupiah yang kamu infakkan saat mengunjungi masjid itu sudah bermanfaat untuk orang lain, menuruti perintah Ibu membeli garam di kedai juga sudah bermanfaat untuk orang lain. Intinya dengan kamu menjalankan perintah Allah dan menjauhkan larangannya, kamu sudah bermanfaat untuk orang lain. Karena kebermanfaatan itu bukan benda, tetapi rasa dari orang yang terkena manfaatnya. Bisa saja kan senyuman yang kamu gariskan di wajah tanpa sengaja menjadi penyemangat seorang yang saat itu sedang berduram duja saat itu. Bisa saja! Hahahh,

Mungkin dua hal ini yang dapat saya petik dari minuman trend saat ini. Kesederhanaan dan kebermanfaatan. Sebenarnya banyak di lingkungan sekitar kita yang dapat kita ambil nilai filosofisnya, bukan hanya Es pokat kocok ni saja. Suatu zat gaib atau nyata dapat kita ambil hikmahnya. Karena Allah Swt menciptakan sesuatu pasti memiliki fungsi dan bermanfaat di bumi-Nya
Jadi, hiduplah dengan pemikiran yang keren . Jika itu tidak lari dari aturan dunia dan akhirat, maka gunakanlah.

See You
FebbyAlp
#penafebby
#rotigandumkeju
Kamis, 12 Januari 2017

0 komentar:

Posting Komentar